Saat Liputan, Ada Penampakan Bayangan Putih di Myrtles Plantation

Misteri8.blogspot.com - Beberapa kru Reporter televisi WNGO atau media terkemuka ABC, Vanessa Bolano yang sedang melakukan liputan investigasi tentang rumah bersejarah Myrtles Plantation St. Francisville, Louisiana. Pada saat merekam tidak ada aneh, namun setelah diputar rekaman tersebut ada bayangan putih.

Salah seorang reporter asal New Orleans, Amerika Serikat, ia yakin benar bayangan hantu telah tertangkap kamera. "Kami sedang mengambil rekaman tentang aspek sejarah dalam liputan. Namun yang kami temukan lebih menarik," katanya.

Bolano menyebut, bayangan itu melintas dengan cepat. "Kami punya teknologi untuk melihat gambar dalam beberapa frame. Saat bayangan itu di pause, terlihat seperti penampakan wajah perempuan," imbuhnya. Tapi, benarkah itu hantu?



Sebagian orang mungkin tidak percaya. Menganggap bayangan putih itu efek dari debu atau serangga. Namun, bagi mereka yang percaya aktivitas paranormal, berpikir sebaliknya.

Mark Leonard, staf pengelola yang telah bekerja di  Myrtles Plantation selama 18 bulan mengaku, hal itu sudah tidak aneh. Ada banyak tamu yang mengaku ditarik dari tempat tidur pada tengah malam.

"Setiap minggu sejak aku di sini. Kami sering dapat laporan orang-orang yang mengalami fenomena gaib," kata dia.

Leonard menambahkan, bayangan yang diduga arwah juga kerap muncul di foto yang diambil tamu. "Aku melihat ratusan foto yang diambil para tamu, juga video. Ada ruh orang-orang dari masa lalu yang  tertangkap kamera."

Myrtles Plantation kini dikelola sebagai penginapan, ada 50 tamu berdatangan tiap minggu. Dibangun pada 1796 oleh Jenderal David Bradford, pasukan George Washington dan punya peran sentral di Pemberontakan Whiskey. Rumah tersebut dalam daftar bangunan bersejarah di Amerika Serikat.

Myrtles Plantation dijuluki rumah paling angker di AS. Setidaknya ada 12 hantu yang dilaporkan tinggal di sana. Juga dilaporkan ada 10 pembunuhan, meski sejarah hanya tercatat kasus pembunuhan seseorang bernama William Winter.

Sumber: New York Daily News